KabarProperti.id, 11 Juni 2024 – OXO Group Indonesia, perusahaan pengembang dan manajemen properti butik yang berbasis di Bali, sukses mencatat sejarah baru di industri properti Pulau Dewata. Pasalnya, pada saat Grand Launching OXO The Residences, Sabtu, 8 Juni 2024 lalu, OXO Group Indonesia berhasil menjual seluruh unit hanya dalam waktu satu hari.
Johannes Weissenbaeck, Founder dan CEO OXO Group Indonesia mengungkapkan rasa bangganya atas keberhasilan penjualan OXO The Residences.
Menurutnya, proyek hunian mewah hasil kolaborasi dengan Alexis Dornier tersebut merupakan pengejawantahan fundamental OXO Group yang mengangkat prinsip-prinsip kebebasan—baik secara finansial, maupun menikmati pengalaman hidup.
“Ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Sebuah tonggak sejarah, bukan hanya untuk OXO Group Indonesia, namun juga dalam industri properti mewah di Pulau Dewata,” tutur Johannes Weissenbaeck.
Meskipun sempat diguyur hujan lebat beberapa saat sebelum acara Grand Launching dimulai, imbuhnya, namun ternyata hal ini tidak menyurutkan minat calon pembeli untuk tetap hadir dan memiilih unit Impian mereka.
Kesuksesan OXO The Residences tidak terlepas dari dukungan dan kolaborasi dari semua pihak terkait yang telah bekerja sama dalam mempersiapkan produk ini sejak hari pertama OXO The Residences digadang sebagai Game Changer di Bali.
“Keberhasilan ini juga semakin memperkuat posisi Bali sebagai salah satu destinasi pilihan The Haves sebagai rumah kedua,” ungkap Johannes.
Sebagai informasi, OXO The Residences berhasil terjual habis (sold out) dalam kurun waktu kurang dari satu hari. Tercatat 40-unit berhasil terjual habis dengan kisaran harga mulai dari Rp8 miliar hingga Rp16 miliar per unitnya, dengan luas bangunan mulai 193-meter persegi hingga 293-meter persegi dan luas tanah mulai dari 300-meter persegi hingga 643-meter persegi.
OXO The Residences secara perdana diperkenalkan kepada publik pada 8 Mei 2024 di Nuanu City. Dengan jumlah undangan yang hadir mencapai 400 orang—yang merupakan gabungan calon pembeli dari pasar domestik dan internasional—acara OXO The Residences the Unveiling ini menjadi acara peluncuran terbesar produk properti Neo Luxury yang pernah diadakan di Pulau Dewata.
Sementara itu, Prisca Edwards, CEO Investera Australia, yang ditunjuk OXO Group Indonesia untuk memimpin divisi penjualan dan pemasaran proyek OXO The Residences mengungkapkan banyak konsumen yang lebih memilih unit dengan 3 dan 4 kamar tidur.
Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, terangnya, unit vila dengan 3 atau 4 kamar tidur menjadi primadona. Para investor lebih memilih unit dengan tiga kamar tidur, sementara unit dengan empat kamar tidur lebih banyak dipilih konsumen (end user).
“Layanan manajemen properti yang dimiliki oleh OXO Group Indonesia, memang menjadi daya tarik bagi para investor yang membeli unit OXO The Residences,” jelas Prisca Edwards.
Dia menuturkan, sejak tahun 2021, ekonomi di Bali tumbuh signifikan, sementara rata-rata okupansi yang terus meningkat hingga mencapai 75%, membuat investasi properti di Bali sangat menarik. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali juga mencatat, wisatawan mancanegara yang datang ke Bali sepanjang Februari 2024 mencapai 454.801 kunjungan, atau naik 8,28% dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 420.037 kunjungan.
Kemudian pada pertengahan Maret 2024, Bali berhasil mendapatkan predikat “The Best Island” dalam DestinAsian Readers’ Choice Awards.
Penghargaan ini didapat atas pilihan langsung para pembaca setia DestinAsian, majalah traveling internasional yang beredar di negara-negara Asia Pasifik, seperti Singapura, Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Australia.
Menurut Prisca, hal ini jugamenunjukkan bahwa Bali masih menjadi Top of Mind para wisatawan mancanegara. “Ditambah lagi, saat ini kawasan pariwisata Pulau Dewata telah merambah ke bagian barat mengarah ke utara, termasuk Seseh, Kedungu, Cemagi, dan Tabanan. Dengan demikian, potensi untuk terus berkembang sangat besar,” tambah Prisca Edwards.
Konsep Neo Luxury Living OXO The Residences menampilkan 40-unit vila bergaya neo luxury di atas lahan seluas 2 hektare yang dilengkapi dengan fasilitas komunal bagi para penghuni. Hunian mewah ini berlokasi tepat di depan Nuanu City, sebuah proyek yang digadang akan menjadi The Next Big Thing di Bali setelah Canggu dalam 2 – 3 tahun ke depan.
“Yang membedakan OXO The Residences dengan produk lain di pasar adalah proyek hunian ini merupakan aktualisasi dari konsep yang saat ini kita kenal sebagai Neo Luxury Living,” ungkap Johannes Weissenbaeck.
Dia menerangkan, Neo Luxury Living yang ditawarkan OXO The Residences memandang kemewahan tidak lagi dibatasi oleh material bahan bangunan yang digunakan—misalnya marmer—namun lebih kepada value, desain, kepraktisan, experience, dan gaya hidup berkelanjutan.
“Perbedaan kedua adalah, semua penghuni OXO The Residences nantinya bisa menikmati fasilitas yang dimiliki Nuanu City, seperti ProEd Global School dan Luna Beach Club yang bisa dicapai hanya dengan beberapa menit berjalan kaki,” tambahnya.
Nuanu dikembangkan sebagai kota kreatif seluas 44 hektare dan mewujudkan esensi dari Tri Hita Karana, yang merupakan filosofi hidup dari masyarakat Bali. Dirancang sebagai ekosistem yang terintegrasi, Nuanu City menawarkan pengalaman transformatif yang memadukan seni, budaya, kesehatan, kehidupan yang terinspirasi dari alam, dan dampak sosial, menjadikannya destinasi yang wajib dikunjungi bagi mereka yang mencari petualangan yang kaya dan bermakna di Bali.
Sebuah komunitas yang terdiri dari para creator, pemimpin, dan pembuat perubahan yang dinamis, Nuanu menciptakan sebuah lingkungan di mana pengunjung dan tamu dapat terhubung, berkolaborasi, dan berkreasi bersama. Mulai dari instalasi seni yang unik, cagar alam tepi pantai, program budaya hingga ruang kerja bersama dan ruang komunal yang inovatif, setiap aspek dari Nuanu dirancang untuk memicu kreativitas dan menumbuhkan hubungan yang bermakna.
Lebih lanjut dia juga menjelaskan, OXO Group Indonesia merupakan perusahaan pengembang yang selalu mengedepankan gaya hidup berkelanjutan. Semua properti yang dibangun oleh OXO dilengkapi dengan panel tenaga surya, area resapan air hujan, water treatment, penyaring air osmosis, hingga bahan baku hasil daur ulang atau dapat didaur ulang.
“Kami bahkan telah menerapkan Zero Waste dalam setiap proyek properti kami, dan kami telah melakukan semua hal tersebut sejak awal kami berdiri. Tentu kami juga memiliki sertifikasi green building dari GBCI dan tengah dalam proses untuk mendapatkan sertifikasi internasional B Corp,” kata Johannes.
Saat ini, OXO Group Indonesia telah mengembangkan dan memiliki sekitar 30 properti di Bali senilai Rp700 miliar, yang terdiri dari hunian pribadi, vila, townhouse, studio co-working, resor, dan kapal pesiar sepanjang 20 meter di Taman Nasional Komodo.
“Hal yang perlu dipahami bersama adalah, saat ini Bali sedang mengalami perubahan lanskap industri properti, dan tren Neo-Luxury telah menciptakan ceruk pasar baru di industri properti Indonesia. Kekuatan utama OXO Group Indonesia adalah kami bisa mengikuti tren pasar baru tersebut,” pungkas Johannes.